[Makassar, 11 September 2025] – Fenomena mainan sederhana kembali mencuri perhatian warganet. Kali ini, yang viral di TikTok adalah Pemadam Gasing—atau dikenal juga sebagai Penghapus Gasing. Mainan ini mendadak populer di kalangan anak-anak karena kesederhanaannya dan bahan-bahannya yang mudah ditemukan.

Istilah “pemadam” sendiri berasal dari bahasa Malaysia yang berarti “penghapus”. Sesuai namanya, bahan utama gasing ini adalah penghapus kotak kecil yang disusun rapi membentuk gasing. Untuk bagian poros agar bisa berputar, anak-anak biasanya memanfaatkan biji stapler dan paku payung. Hasilnya, sebuah gasing mini yang bisa berputar cepat hanya dengan modal alat tulis sekolah.

Fenomena ini dinilai positif karena melatih kreativitas anak. Mereka belajar merakit, menyusun, dan mengasah keterampilan motorik halus. Selain itu, mainan ini juga menjadi bukti bahwa keseruan tidak selalu membutuhkan biaya besar—cukup dengan barang-barang sederhana, anak-anak dapat menciptakan hiburan seru.

Namun, tren ini juga memunculkan kekhawatiran. Sejak viralnya Pemadam Gasing, ditemukan biji stapler dan paku payung berserakan di lantai kelas. Kondisi ini tentu berbahaya, terutama bagi anak-anak yang tanpa sengaja menginjak benda tajam tersebut.

“Mainan ini memang kreatif, tetapi penggunaan bahan-bahan tajam harus diawasi. Orang tua dan guru perlu memberi arahan agar anak-anak tidak sembarangan meninggalkan stapler atau paku payung,” ujar Albar, S.Hum., salah seorang guru SDIT Ma’arif Makassar.

Ikut tren viral tentu tidak masalah, tetapi pengawasan tetaplah menjadi prioritas. Orang dewasa diharapkan dapat mengajarkan anak-anak untuk tetap berhati-hati, menjaga kebersihan, dan mengumpulkan kembali peralatan setelah bermain. Dengan pengawasan yang tepat, Pemadam Gasing bisa menjadi sarana bermain yang aman, kreatif, dan menyenangkan tanpa menimbulkan risiko.

Kesimpulan: Viral bukan berarti tanpa risiko. Pemadam Gasing menunjukkan bagaimana kreativitas sederhana bisa menyebar cepat lewat media sosial, tetapi juga mengingatkan kita bahwa tren yang tampak sepele tetap memerlukan tanggung jawab.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *