
Setiap pagi, suasana di SDIT Ma’arif Makassar selalu terasa hangat dan penuh semangat. Setelah salat duha berjemaah di lapangan sekolah, para santri tidak langsung bergegas menuju kelas. Ada satu kebiasaan sederhana namun sarat makna yang mereka lakukan terlebih dahulu: bersedekah.
Dengan wajah ceria dan hati tulus, para santri mengulurkan sebagian kecil dari yang mereka miliki ke kotak sedekah yang tersedia. Nilainya mungkin tidak besar, tetapi kebiasaan ini mengajarkan sesuatu yang jauh lebih berharga: kepedulian dan kedermawanan.
Kegiatan ini sudah menjadi rutinitas harian di SDIT Ma’arif Makassar. Setiap tetes sedekah yang terkumpul adalah bentuk latihan nyata untuk melatih hati agar senang memberi. Guru-guru pun berharap, melalui kebiasaan ini, sifat dermawan dapat tumbuh kuat dalam diri para santri, bukan hanya di sekolah, tetapi juga saat mereka kelak menjadi bagian dari masyarakat.
Kebiasaan ini mengingatkan kita semua bahwa kebaikan tidak selalu dimulai dari hal besar. Terkadang, kebiasaan kecil—seperti sedekah setelah salat duha—bisa menjadi langkah awal untuk membentuk generasi yang peduli, rendah hati, dan penuh kasih sayang.
0 Komentar